Para pengguna Facebook yang mengklik link yang berbunyi
“Klik ini jika Anda membenci kanker” bisa jadi mendapatkan kejutan yang tidak
menyenangkan. Link seperti gambar ini tidak berpengaruh apa-apa dan hanya
digunakan untuk mengumpulkan “like” yang akan dijual. Membuat para penipu
online menjadi kaya.
Like yang Anda berikan bisa membuat mereka makin kaya.
(Facebook)
Begitu telah mengumpulkan banyak “like”, halaman itu kemudian dijual untuk
mendapatkan uang kepada para pelaku bisnis agar mereka agar terlihat populer.
Sebuah blog yang diposkan oleh Daylan Pearce, ahli mesin pencari di Next
Digital di Melbourne, menjelaskan bagaimana cara kerja penipuan (scam) dan menunjukkan bagaimana halaman-halaman tersebut dijual.
Unggahan gambar yang berisi deskripsi seperti “Klik ‘like’ jika Anda bisa
melihat harimau”, atau “Berikan komentar dan lihatlah apa yang akan terjadi”
digunakan untuk mengumpulkan “like” dan komentar untuk sejumlah halaman.
Begitu halamannya telah mengumpulkan ribuan “like” dan komentar, maka halaman
itu akan memiliki posisi tertinggi dalam News Feed para pengguna Facebook.
“Like” bagaikan mata uang bagi situs tersebut.
Pearce mengungkapkan bahwa halaman dengan 100.000 “like” dapat dijual seharga
$200 (sekitar Rp2 juta).
Pearce menjelaskan dalam blognya, semakin banyak “like” dan “share” dan
komentar yang didapat, semakin terbuka pula peluang mendapatkan keuntungan
dalam jangka waktu pendek dan panjang.
Begitu sebuah halaman sudah mendapatkan 700 ribu “like” (dengan cara menipu),
maka halaman itu akan dijual ke orang lain yang ingin populer dalam waktu
cepat. Informasi halaman pun diubah — bukan lagi soal kanker, binatang dsb
tetapi mengenai bisnis.
David Em, peniliti jaringan keamanan senior di Kaspersky Lab berkata, “Situs
jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter mengalami peningkatan target
kejahatan dunia maya.”
“Alasan utamanya adalah kepercayaan yang dirasakan oleh orang-orang saat
berhubungan dengan para sahabat mereka secara online. Orang-orang lebih senang
mengklik sebuah link yang dibagikan teman, dan rasa kepercayaan itulah yang
dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan di dunia maya.” (Yahoo! News)
Comments
Post a Comment